Panyabungan, (MO) – Hari pertama pelatihan Calon Pemeran Film “Senandung Willem” di gedung PAUD Sayang Bunda Bange Kecamatan Siabu (16/2) berjalan sukses. Para peserta yang lulus audisi terlihat tampak serius mengikuti pelatiham yang diselenggaraan oleh Tympanum. Pelatihan yang membahas mulai dari Bahasa Tubuh, Blocking, Ekspresi, Improvisasi, Responsif Acting, Olah Vokal, hingga berbagai teknik menonjolkan potensi keindahan diri. Termasuk bagaimana tampak cantik, cara duduk yang manis, cara tertawa yang membuat penonton terkesan, menangis tetapi seksi, semua diperagakan untuk memberi pengetahuan baru kepada calon pemain.
Film “Senandung Willem” ini mengisahkan kehidupan dan pemikiran tokoh pendidikan Willem Iskander yang bersetting masa antara tahun 1840-1877 dalam masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Film ini menggunakan bahasa Melayu abad 18, bahasa Belanda, dan sedikit bahasa Mandailing. Film ini juga mendeskripsikan hubungan Willem Iskander dengan tokoh-tokoh pemerintahan kolonial, dan tentu hubungan romantisnya dengan Saijah, gadis pemetik kopi, dan Cristina Winter, gadis berlatar budaya Belanda.
CEO Tympanum Novem kepada Mandailingonline mengatakan kegiatan pembekalan peserta mulai dari presentasi seluk-beluk bermain teater dan film ini nantinya diharapkan akan tetap dalam kerangka “seni menampilkan keindahan”.(HOL)
Selamat dan Sukses buat saudara Askolani Nasution atas prestasinya menggarap ceria -cerita mandailing ke layar tv , sehingga masyarakat banyak dapat menikmatinya , saya telah melihat filem Biola na Mabugang 2 lewat internet, tetapi seperti yang saya tuliskan dahulu kepada Askolani tentang kematian Ibunya Maliki yakni Baiti terlalu tragis dan hilang tanpa bekas, saya berharap dalam Biola Na mabugang 2 sebagai tindak lanjut dari Biola Na Mabugang 1 akan di ungkap tragedi kematian Baiti Pasca Filem 1 tadi, rupanya tidak , tetapi saya cukup puas dengan keluarnya filem yang ke-2 ini, tetapi para pelaku sudah mulai dewasa dan nampak sudah besar tidak seperti anak anak lagi, juga tentang tokoh Janeta sudah gemuk sepertinya bukan janetta yang di filem 1 , karena filem 1 janetta kelihatan kurus jadi fosturnya sesuai. Memang filem ini sangat cocok mengungkapkan kemandailingan yang sejati seperti keramah tamahan masyarakat mandailing di pedesaan . oke cukup sampai disini dulu ya komentarnya.
Filem Biola Na Mabugang 2 , tokoh utamanya Siti Zazurah nampaknya terlalu lugu menghadapi zaman, dimana dia terlalu passip menerima nasib,nampak dalam cerita betapa dia selalu menangis karena Maliki memilih Janeta sebagai pilihan hatinya, tetapi Siti Zazura menangis tersedu sedu sampai dia ber ucap , melepas Malik tidak seperti melepas burung dari dalam sangkar.tetapi kalau dipikir dari postur tubuh Siti Zazura tidak kalah cantiknya dengan Janet kendatipun Maliki tetap memilih Dia Janet, seandainya Siti Zazura pandai berhias dan berpakaian ala orang kota mungkin Janet tidak ada apa apanya dibanding dengan Siti Zazura.tetapi disitulah ke dinamika an dari cerita Biola Na Mabugang 2 ini, tokoh introfet Vs introfet ketemu antara Siti Zazurah Vs Syafi’i. jadi klop sudah.
Dear Askolani Nasution,
Semua masyarakat Mandailing mengharapkan Filem Senandung Willem ini berjalan Sukses di Mandailing nantinya , harapan itu sudah wajar bagi segenap warga mandailing , tetapi jangan gara gara bakat yang kurang atau tampang para pemain yang pas pasan menjadi hambar di filem ini padahal kita semua mengharapkan filem ini akan meledak nantinya.