Pendidikan

Gaji guru SD di Madina disunat

PANYABUNGAN
Gaji guru Sekolah Dasar di Kabupaten Mandailing Natal kembali dipotong oleh dinas terkait. Gaji dipotong sebesar Rp15 ribu, per orang. Pemotongan ini terjadi saat para guru mengambil gaji di Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan di masing-masing kecamatan.

Beberapa guru yang ditemui di beberapa sekolah SD di Kecamatan Kotanopan mengaku kesal dengan pemotongan gaji ini. Mereka menilai Dinas Pendidikan Mandailing Natal yang menaungi mereka, semena-mena karena sering kali memotong hak mereka.

“Terus terang, kami merasa sangat keberatan pemotongan yang dilakukan Bendaharawan UPT. Sebelumnya intensif kami ditunda-tunda, sampai beberapa kali, kini gaji pokok kamipun ikut dipotong. Saya tidak izin dunia akhirat dengan semua pemotongan ini,” ungkap seorang guru yang enggan nama lengkapnya dicantumkan.

Ibu guru ini mengatakan, pemotongan ini tidak hanya berlangsung untuk guru yang sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil, akan tetapi guru honor.

“Bayangkan berapalah jumlahnya gaji guru honor. Begitupun pihak dinas tetap tega melakukan pemotongan. Mau makan apa lagi mereka,” tambahnya.

Dia menduga, pemotongan gaji ini dilakukan karena pihak terkait tidak bisa memotong intensif guru yang diterima melalui rekening masing-masing guru.

“Biasanya intensif kami selalu dipotong. Namun kali ini ditransfer langsung ke rekening masing-masing. Karena tidak dapat melakukan pemotongan terhadap intensif itu, akhirnya gaji pokok kami yang dipotong” lanjutnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Mandailing Natal di Kotanopan, Halimah, membantah melakukan pemotongan terhadap gaji guru.

“Sampai saat ini, saya tidak tahu menahu dengan pemotongan gaji ini. Namun untuk jelasnya, tanyakan saja pada Bendahara. Tapi saat ini yang bersangkutan tidak masuk,” tutup Halimah.

Anggota Komisi A DPRD Madina, Rahmad Rizky Daulay mengatakan, jika pemotongan itu benar-benar terjadi, hal itu cukup kita sesalkan. ‘’Sebab gaji guru yang sudah sedikit masih dipotong lagi. Kita mengharapkan kepada kepala dinas agar mengecek kebenaran pemotongan itu,” ujarnya.
sumber:waspada

Comments

Komentar Anda