HUTA BARGOT (Mandailing Online) – Jumlah korban meninggal dunia di penambangan emas, perbukitan Huta Bargot, Kecamatan Huta Bargot, Mandailing Natal yang terjadi sekira pukul 2:30 dini hari Selasa (18/8), masih simpang siur.
Penyebab meninggalnya para penambang juga masih belum jelas. Ada informasi, penyebabnya akibat meledaknya tangki penyembur api yang dimodifikasi dari tangki petromak. Ada juga info menyebutkan akibat terbakarnya ram kayu penyangga lobang yang menimbulkan asap tebal di dalam lobang sehingga mengganggu pernafasan para korban.
Sementara itu, informasi yang beredar di Huta Bargot, masih ada sekitar 5 orang lagi di dalam lobang yang sejauh ini belum diketahui nasibnya.
Sekretaris Kecamatan Huta Bargot, Zulfikar yang dihubungi via telefon seluler, Rabu (19/8) menyebutkan penambang yang meninggal dunia yang sudah terevakuasi bernama Abdul Rozak (27) warga Desa Barbaran Kecamatan Panyabungan Barat. Korban kedua belum diketahui namanya, tapi sudah dijemput keluarganya dari Padang Sidempuan.
Kedua korban itu dievakuasi oleh para penambang dan masyarakat sekira pukul 8.00 Selasa (18/8). Sejauh ini informasi yang dikumpul pihak kantor Camat Huta Bargot, penyebab meninggalnya para penambang akibat pembakaran goni di dalam lobang sehingga asap yang tebal memenuhi lobang yang sempit.
Zulfikar menyebutkan, sejauh ini informasi yang diperoleh dari para penambang, masih ada kemungkinan penambang di dalam lobang yang belum terevakuasi, hanya saja jumlahnya belum diketahui.
Sementara itu, informasi yang dikumpul di Huta Bargot, lobang yang nahas ini bernama Lobang Bodat, terletak di perbukitan Sarahan. Lobang tambang itu tidak mempunyai pemilik. Selama ini banyak para “Panggacong atau Pangaleles” (penambang lepas) yang silih berganti memasuki lobang itu.
Peliput : Holik Nasution
Editor : Dahlan Batubara