JAKARTA (Mandailing Online) – Mahasiswa asal Sumut berunjukrasa di depan kantor PT SMGP di Jakarta, Senin, mendesak penutupan PLTP Sorik Marapi dan tuntutan hukuman bagi Presiden Direktur SMGP.
Puluhan yang mengatas namakan Forum Mahasiswa Sumatera Utara (Formasu) Jakarta itu menggelar aksi di depan gedung PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) diĀ Ā Recapital Building, jalan Aditiyawarman no. 55 Jakarta Selatan, Senin (8/2/2021).
Aksi mahasiswa itu meresfon tewasnya 5 warga Sibanggor Julu dan puluhan keracunan tanggal 25 Januari 2021 saat pihak SMGP melakukan pembukaan sumur SMP-T02 untuk komisioning PLTP Unit II (15 MW) di Sibanggor, Mandailing Natal.
“Apapun itu adalah bentuk kelalaian perusahan sertaĀ ketidakseriusanĀ perusahan dalam melakukan pengerjaan yang mengakibatkan merugikan masyarakat Mandailing Natal,” ujar Kordinator Aksi, Maulidi Azizi dalam rilis pers diterima Mandailing Online, Rabu (10/2/2021).
Mora Harahap selaku jendral lapangan menyampaikan “Ini adalah bukti bahwa PT.SMGP ini gagal dalam menjalankan pembangunan power plant pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ( PLTPB ) diĀ Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal dan diduga pimpinan PT.SMGP proyek itu tidakĀ mampu serta gagal dalam mengelola pembangunan PLTPB tersebut,”.
Sejumlah tuntutan Formasu Jakarta antara lain : Pertama, menuntut penghentian permanen proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang dilakukan oleh PT. Sorik Merapi Geothemal Power di Mandailing Natal.
Kedua, mendesak PT. Sorik merapi Geothemal Power (SMGP) agar bertanggung jawab penuh terhadap masyarakat yang terdampak akibat pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Ketiga, menuntut pencopotan Yan Tang dari jabatan Presiden Direktur PT. Sorik Merapi Geothemal Power, karena dinilai gagal dalam memimpin pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Mandailing Natal.
Mahasiswa yang demo itu tak berhasil bertemu pihak manajemen SMGP karena pimpinan tak berada di kantor itu saat aksiĀ mahasiswa berlangsung.
“Kami mendapatkan informasi bahwa pejabat dan pegawai PT.Sorik Merapi Geothermal Power sudah seminggu tidak ada orang di kantor ini menandakan PT.SMGP ini ada yang tidak beres di dalamnya ” ujar Maulidi Azizi.
Maulidi menyatakan pihaknya masih berupaya melakukan aksi lanjutan dengan massa yang akan bertambah. Hanya saja waktunya belum terfinalkan. (rel)
Editor : Dahlan Batubara